Suatu Goal/Sasaran yang hendak dicapai akan meliputi:

  1. Apa yang Anda inginkan
  2. Kapan Anda menginginkannya
  3. Bagaimana Anda ingin pencapaian tersebut dilakukan

Suatu harapan adalah cara meng-komunikasikan kepada orang lain mengenai tujuan yang Anda ingin capai. Penyampaian harapan adalah menjembatani apa yang Anda persepsikan tentang sesuatu dengan apa yang dipersepsikan orang lain tentang sesuatu yang Anda inginkan itu.

Dengan menjelaskan Sasaran/Goal adalah, merupakan cara Anda merumuskan apa yang Anda inginkan terhadap bawahan Anda. Hal ini meliputi sasaran produksi, sasaran kualitas, sasaran pelayanan, sasaran kinerja, dan sasaran perihal disiplin.

Jika Anda telah menentukan apa saja yang merupakan Sasaran/Goal Anda, maka perlu dikomunikasikan kepada para karyawan. Perlu diingat bahwa untuk membuat sasaran yang benar, haruslah memiliki satuan ukur, misalnya, 3.500 pcs hasil produksi celana per hari, maksimum 5% reject, dsb. Jika tidak memiliki satuan ukur, maka sasaran tersebut hanya merupakan suatu keinginan saja, bukanlah suatu Sasaran/Goal.

 

Contoh:

“Meningkatkan kuantitas produksi” bukanlah merupakan sasaran, tapi hanya suatu keinginan. Sebaliknya, “. . . memproduksi 3.500 pcs celana hasil produksi per hari”, adalah suatu sasaran/goal. “Mencoba untuk melakukan pekerjaan lebih baik” bukanlah sasaran, tapi suatu keinginan. Adalah mustahil untuk menentukan kapan suatu keinginan benar-benar dipenuhi. Tapi, “. . . menurunkan tingkat reject dari 10% menjadi 5% adalah suatu sasaran/goal.

 

Jika sasaran/goal telah dibuat dan telah ditentukan apakah sasaran/goal tersebut realistis dan dapat dicapai, langkah berikutnya adalah mengubahnya menjadi suatu harapan dan mengkomunikasikannya kepada karyawan Anda. Ingatlah, bahwa jika suatu sasaran/goal pernah dicapai atau dilampaui pada masa lalu, maka tidak ada alasan bahwa sasaran/goal tersebut tidak dapat dicapai atau dilampaui lagi. Adalah merupakan bagian dari tugas Anda untuk meningkatkan kinerja di perusahaan. Melanjutkan kinerja pada tingkat yang sama tanpa adanya perbaikan (improvement) adalah suatu stagnasi, bukan suatu kemajuan.

Selanjutnya, bilamana Anda menetapkan suatu sasaran/goal terlalu tinggi, karyawan akan merasa bahwa sasaran/goal tersebut hanyalah mimpi yang tak tercapai, dan mereka pun tidak akan terdorong untuk mencapainya. Jika Anda meminta karyawan untuk bekerja lebih keras, maka Andapun harus yakin bahwa mereka mampu melakukannya. Artinya, Anda harus menetapkan sasaran/goal yang menantang.

Apabila harapan-harapan Anda telah dikomunikasikan kepada karyawan, tindak lanjut harus dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan sesuai dengan yang diharapkan, atau setidaknya dapat menentukan penyebab terjadinya penyimpangan, dan kemudian melakukan tindakan korektif. Tanpa tindak-lanjut yang tepat/memadai, keseluruhan proses akan kehilangan kredibilitas, dan para karyawan umumnya akan kembali ke cara lama dalam melakukan pekerjaannya

Ketika mempersiapkan sasaran/goal dan harapan/expectation hendaklah dipertimbangkan hal-hal berikut:

  1. Meningkatkan keluaran, hasil, pendayagunaan peralatan, atau kuantitas lainnya dari pekerjaan.
  2. Menurunkan biaya, seperti reject, pekerjaan ulang (rework), tingkat kepindahan karyawan, absensi, pembuatan sample, start-up, lembur, downtime, biaya perawatan dan suku cadang.
  3. Memperoleh lebih banyak saran guna memperbaiki metode serta prosedur. (perhatian terhadap karyawan).
  4. Menurunkan jumlah reject atau pun keluhan/complaints selama inspeksi atau pun dari pelanggan.
  5. Menyelesaikan proyek khusus persis pada waktu yang ditetapkan.
  6. Mengembangkan tenaga kerja terlatih bagi pekerjaan-pekerjaan khusus.
  7. Menurunkan biaya pengobatan, rugi waktu karena kecelakaan kerja, atau munculnya keluhan/tuntutan karyawan

S.M.A.R.T. Goals

Selanjutnya sasaran/goal yang akan dicapai tersebut haruslah dibuat “S.M.A.R.T.” terlebih dahulu.

Specific      : Berhubungan dengan kuantitas, kualitas, dan waktu

Measurable : Mempunyai satuan ukuran

Agreed       : Jika seseorang tidak menyetujui untuk bekerja mencapai harapan-haranan itu, maka itu bukanlah sasaran/goalnya

Realistic     : Harapan tersebut dapat dicapai dan menantang

Trackable   : Dapat ditindak-lanjuti, ditelusuri, serta laporannya (sasaran/goal) dibuat secara berkala

Dan yang lebih penting adalah: SASARAN/GOAL yang S.M.A.R.T. itu harus DIKOMUNIKASIKAN

If you want to be happy, set a goal that commands your thoughts, liberates your energy and inspires your hopes. —Andrew Carnegie