JOHARI WINDOW adalah suatu perangkat yang dikembangkan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham (1955), dan umum digunakan untuk membantu individu dalam memahami kemampuan dalam berkomunikasi dan menjalin hubungan interpersonal

Berikut adalah kuadran yang ada dalam model Johari:

Tujuan dari Johari Window ini adalah setiap anggota kelompok mengembangkan Kuadran 1 seluas mungkin. 

Setiap usaha untuk memperluas area ini dapat meningkatkan efektivitas dan produktivitas individu maupun kelompok. Kuadran 1 merupakan ‘Arena’ dalam melakukan komunikasi dan kerjasama yang baik, menghindarkan kerancuan dan kebingungan, konflik, dan kesalahpahaman

Proses untuk memperluas Kuadran yang terbuka disebut sebagai self-disclosure, yaitu suatu proses saling memberi dan menerima antara individu yang bersangkutan dengan individu lain yang berinteraksi dengannya.

Pada saat suatu informasi diberikan atau dibuka secara luas, batasan Kuadran yang tersembunyi akan berkurang. Dengan adanya interaksi dengan individu lain maka akan tercipta suatu rasa percaya (trust) antar individu.

Proses untuk memperluas Kuadran secara horisontal dapat dilakukan dengan melakukan feedback. Individu yang bersangkutan akan mempelajari diri sendiri dari sudut pandang individu lain, yang seringkali tidak terlihat oleh diri sendiri.

Apabila seseorang menunjukkan minat dalam mengetahui individu lain, maka mulailah dengan membuka informasi yang berada dalam Kuadran yang tersembunyi.

Pada saat tingkat kepercayaan diri dan penghargaan meningkat, maka akan mudah bagi Anda untuk meminta orang lain memberikan komentar akan hal-hal yang termasuk dalam Kuadran 2 (Blind spot). Umumnya, keahlian mendengar aktif dan empatetik akan sangat berguna.

Dalam suatu kelompok, anggota lama akan memiliki Open Area yang lebih luas dibandingkan dengan anggota baru. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan informasi yang dimiliki oleh anggota baru (dan mungkin belum dibagi kepada mereka).

Area ini dapat diperluas secara horisontal ke dalam Blind Spot Area, dengan cara selalu mencari tahu dan mendengarkan masukan dan feedback dari anggota lain.

Anggota kelompok harus berusaha untuk saling membantu dalam memperluas Open Area, dengan cara memberikan constructive feedback.

Usaha untuk memperluas Open Area juga dapat dilakukan secara vertikal, hingga memasuki Kuadran 3 (Hidden/Avoided Area). Caranya adalah dengan membagi berbagai informasi, perasaan, dan sebagainya yang dialami oleh anggota kelompok, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap anggota lain.

Para manajer dan pemimpin kelompok memainkan peran yang sangat penting. Mereka diharapkan dapat menciptakan situasi yang mendukung adanya feedback dan keterbukaan antar anggota kelompok.Mereka pun diharapkan dapat memberikan constructive feedback kepada para anggota kelompok terkait dengan Kuadran 2 (Blind Area), sehingga para anggota kelompok dapat berfungsi lebih baik.

Self-disclosure adalah proses untuk mengembangkan area secara vertikal.

Feedback adalah proses di mana pengembangan dilakukan secara horisontal.

Dengan mendorong terciptanya self-disclosure yang sehat dan feedback yang sensitif maka Anda dapat membangun suatu tim yang lebih kuat dan efektif.